--> Skip to main content

14 luka bakar dalam kejadian alam gunung merapi meletus

setelah merapi meletus tentunya ada dampak negatif dan positif nya , dampak negatif nya yaitu jatuhnya korban jiwa seperti keterangan seputar korban meletusnya merapi .

Sedikitnya 14 korban mengalami luka bakar akibat terkena semburan awan panas Gunung Merapi pada pukul 17.02 dan 17.23 petang yang disusul dengan letusan sebanyak tiga kali pada pukul 18.00 WIB.

Akibat semburan awan panas dan letusan gunung Merapi itu, listrik di Dusun Kinahrejo, padam. Sehingga menyulitkan Tim SAR untuk mencari korban.

Diperkirakan jumlah korban masih akan terus bertambah. Karena pukul 20.30 WIB gunung yang membelah Propinsi Jateng dan DIY, masih terus menyemburkan awan panas dan hujan abu yang mengarah ke barat dan selatan. Kondisi demikian ini, membuat kawasan Pakem dan sekitarnya tampak gelap tertutup abu.

Para korban semburan awan panas atau 'Wedhus Ghembel' langsung dilarikan di Rumah Sakit Panti Nugroho, Pakem, Kabupaten Sleman. Dari jumlah itu, ada sebagian korban yang terpaksa dirujuk di Rumah Sakit Panti Rapih karena lukanya yang cukup parah.

Hingga pukul 20.30 WIB Tim SAR masih terus mencari warga yang ada di Dusun Kinahrejo, Cangkringan, karena tidak ada penerangan sehingga petugas relawan dan Tim SAR kesulitan mencari korban.

Bahkan semalam Ponimin, warga Dusun Kinahrejo, ketika ditelepon Suara Merdeka masih bisa dihubungi via telepon. Ponimin bersama keluarganya sempat berteriak minta tolong. Namun tidak lama kemudian langsung putus, sehingga Ponimin bersama keluarganya masih
terjebak di dusun tersebut.

Kondisi ini sempat dilapokan ke Tim SAR yang kemudian langsung naik ke atas untuk mencari Ponimin.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun Suara Merdeka korban yang dirawat RS Panti Nugroho, Pakem, Sleman, yakni Wahyu Irawan, Arif, Ratmi, Pujo, Seno, dan satu orang belum dikenal sementara kemudian langsung dirujuk ke Sardjito, Yogyakarta. Korban rata-rata mengalami luka bakar 60 sampai 70 persen.

Sebelum meletus pukul 15.00 WIB, aktivitas Gunung Merapi meloncak cukup drastis yang kemudian disusul dengan erupsi dan guguran lava pijar serta awan panas dan hujan abu.

Sebelumnya, pukul 15.00 lebih terjadi erupsi kemudian disusul dengan letusan. Asap membumbung setinggi 1,5 kilometer hingga menimbulkan hujan abu disekitar lereng gunung tersebut.

Sejak itu, Gunung Merapi terus memuntahkan awan panas alias wedhus gembel. Seluruh warga Sleman yang berada di daerah rawan terutama di Kecamatan Pakem, Cangkringan dan Turi langsung dievakungsi ke berbagai barak yang sudah disiapkan.

Menurut Retno, salah seorang petugas SAR mengatakan, dirinya mendapati seorang ibu dengan luka bakar cukup serius di bagian wajah, kaki serta tubuhnya. "Korban ini langsung saya bawa ke RS Panti Nugroho. Saya yakin masih ada korban lain, karena saat itu kondisi sangat gelap," jelasnya.

Retno menambahkan, dari pengakuan korban tersebut, dirinya tengah berjualan di rumahnya. Korban tinggal satu RT dengan juru kunci Gunung Merapi, Mbah Maridjan di Kinahrejo Umbulharjo Cangkringan Sleman.

"Dusun Kinahrejo sudah lumpuh. Banyak lahar panas di sana. Bahkan, baru saja ada laporan, sebuah rumah di Kaliadem sudah tertimbun lahar panas," katanya.

Sementara itu, petugas pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Merapi, Triyono menjelaskan, awan panas pertama muncul pada pukul 17.02 WIB. Kemudian diikuti awan panas kedua pukul 17.19 WIB. "Untuk arah belum diketahui secara jelas karena kabut sangat tebal dan kondisi gelap. Namun, saat ini sudah dipastikan jika Merapi sudah dalam fase erupsi," tandasnya.

Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Energi Badan Geologi Kementrian ESDM, Dr Surono kepada wartawan menjelaskan, awalnya sekitar pukul 17.02, Gunung Merapi sempat mengeluarkan awan panas, diikuti pada pukul 17.19, pukul 17.24 dan pukul 17.34. Sedangkan pukul 18. 00 terjadi letusan tiga kali yang merupakan letusan eksplosif.

Menurutnya, awan panas mengarah ke seluruh arah dan sulit diamati karena gelap. Sekitar pukul 17.57 sirene bahaya Merapi dibunyikan dan pukul 18.05 semua petugas yang ada diatas diminta turun.

sumber:http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2010/10/26/68830/Gunung-Merapi-Meletus-14-Korban-Luka-Bakar


Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar