--> Skip to main content

Puisi Hari Pahlawan 10 November 2013

Puisi Hari Pahlawan 10 November 2013 - Tak terasa kita sudah hampir 68 tahun merdeka, terlepas dari para penjajah dan pemberontakan. Kemerdekaan yang kita rasakan hingga saat ini adalah hasil dari perjuangan para pahlawan yang berjuang hingga titik darah penghabisan demi kata kemerdekaan. Perjuangan para pembela tanah air ini merupakan bukti bahwa untuk mencapai kemedekaan yang sebenarnya tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Pemerintah memberikan sebuah apresiasi yang besar kepada para pejuang dan pahlawan yang rela mati untuk Kemerdekaan Indonesia, Setiap tanggal 10 November tiap tahunnya rakyat Indonesia memperingati hari Pahlawan. Peringatan ini merupakan suatu momen yang sangat penting untuk mengenang jasa para pahlawan yang sudah gugur dimedan pertempuran.



Kita sebagai generasi muda yang akan meneruskan perjuangan para pahlawan untuk mempertahankan kemerdekaan dari segala bentuk penjajahan baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Sebagai bentuk apresiasi kami dalam memperingati hari pahlawan berikut kami persembahkan puisi yang kami buat 2 tahun yang lalu. semoga melalui puisi ini bisa menjadi motivasi kita dalam mengemban tugas menjaga Indonesia di masa yang akan datang.

                                                    Gigihnya Perjuanganmu

seluruh jiwa dan ragamu kau persembahkan
untuk negri tercinta indonesia
seluruh pengabdianmu kau tunjukkan
untuk negeri tercinta indonesia
seluruh kesetiaanmu kau berikan
untuk indonesia tercinta

biar terik matahari membakar kulitmu
dan hujan membasahi pakaianmu
kau tetap semangat melawan kobaran api
dan doamu tak pernah putus
dalam mengiringi perjuanganmu

tahun 1945 menjadi saksi bisu
sebuah fenomena kehidupan bangsa indonesia
menjadi sebuah negara yang merdeka dan bersatu
dan sebuah doa yang terus kau ucapkan
Baldatun thoyibatun wa ro'fun ghofur


tidurlah wahai super heroku
hiasilah mimpi indah dalam tidur panjangmu
doa kami selalu hadir menemani tidurmu
saatnya kami melanjutkan sisa- sisa perjuanganmu

Karya : Rozat Rifai

Sebilah Bambu Runcing


hembusan nafas mulai memanas
tak kala para kompeni mulai menampakkan diri
Sebilah bambu jadi bomerangmu
menjadi senapan batin peraih kemerdekaan

Rasa lapar tak lagi ada
Ketika penjajah mulai memberontak
derasnya keringatmu menjadi bukti
perjuangan untuk berbakti

Pandangan Matamu terus tertuju
Seolah tak lepas dalam setiap detikmu
langkahmu adalah harapan
untuk meraih kemerdekaan

Darahmu terus mengucur dari bekas mata peluru
Namun kau terus maju tak kenal menyerah
Kini kau tertidur pulas dengan senyuman
tanda awal kemerdekaan yang hakiki

10 november terus berjalan
terungkap kenangan dalam setiap nadimu
sebaris doa dan harapan
semoga jasamu kan kukenang selalu

Karya :   Rozat Rifai
4.5
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar